Bot Telegram Banana Gun Akan Mengembalikan $3 Juta kepada 11 Korban Peretasan
Pemberitahuan: Penting untuk diingat bahwa investasi di crypto memiliki risiko tinggi. Artikel ini disediakan sebagai informasi dan bukan sebagai saran investasi. Dengan menggunakan situs ini, Anda menyetujui syarat dan ketentuan kami. Kami mungkin saja menggunakan tautan afiliasi dalam konten kami dan menerima komisi.
Banana Gun, bot trading crypto populer yang berbasis di Telegram, baru saja mengalami peretasan besar . Peretasan tersebut menyebabkan 11 pengguna kehilangan dana sebesar $3 juta.
Platform ini memastikan bahwa seluruh korban akan mendapatkan penggantian penuh dari kas perusahaan tanpa harus menjual token apapun.
Tindakan cepat ini langsung memberikan dampak positif bagi komunitas. Hal tersebut dibuktikan dengan kenaikan harga token asli platform, BANANA, sebesar 7% setelah pengumuman tersebut.
Peretasan Banana Gun: Bagaimana $3 Juta Bisa Hilang?
Serangan ini ditujukan kepada para trader crypto berpengalaman yang memiliki eksistensi besar di media sosial. Para pengguna tiba-tiba menyadari adanya transfer manual Ethereum (ETH) dari dompet mereka ketika mereka berinteraksi dengan bot Banana Gun.
Versi bot yang berjalan di Ethereum Virtual Machine (EVM) dan Solana sama-sama terkena dampak, meskipun kode keduanya berbeda. Korban-korban tersebut menerima notifikasi langsung dari bot pada saat penyerang mulai menguras dompet mereka.
Tim Banana Gun bergerak cepat setelah kejadian ini. Bot langsung dimatikan untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Tidak ada serangan lain setelah bot dihentikan. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman segera berhasil ditangani.
Tim kemudian melakukan investigasi menyeluruh dengan melibatkan ahli keamanan eksternal, termasuk Security Alliance, perusahaan keamanan Web3. Hasil investigasi menunjukkan bahwa peretas mengeksploitasi celah pada oracle pesan di Telegram.
Dengan memanfaatkan celah ini, peretas berhasil melakukan transfer ETH secara manual dari dompet pengguna. Serangan yang dilakukan secara manual ini, bukan melalui drain otomatis, menandakan adanya operasi yang sangat terencana.
Para pelaku tampaknya menargetkan para trader “smart money” yang sudah memahami trading crypto. Fakta bahwa para trader berpengalaman menjadi korban utama mengindikasikan bahwa para penyerang memilih target mereka dengan teliti, kemungkinan dengan memanfaatkan profil publik mereka atau kebiasaan trading yang diketahui.
Peningkatan Keamanan Memulihkan Kepercayaan Pengguna
Setelah melakukan investigasi, Banana Gun segera mengimplementasikan langkah-langkah keamanan penting. Salah satu perubahan signifikan adalah penambahan penundaan transfer selama dua jam untuk memberikan waktu kepada pengguna dalam merespons aktivitas mencurigakan.
Platform ini juga menerapkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk semua transaksi guna meningkatkan keamanan. Tim kemudian meninjau ulang sistem backend dan frontend secara menyeluruh. Mereka juga memindahkan infrastruktur bot ke server baru untuk memastikan tidak ada kerentanan yang tersisa.
Langkah-langkah ini membuat sistem Banana Gun menjadi lebih tangguh dan tahan terhadap serangan di masa depan. Pendekatan proaktif dari tim, termasuk pengujian penetrasi dan audit tambahan yang direncanakan, berhasil memulihkan kepercayaan pengguna.
Dalam pernyataannya, Banana Gun menegaskan bahwa semua pengguna yang terkena dampak akan mendapatkan pengembalian dana penuh dari kas perusahaan tanpa menjual token BANANA.
Setelah pengumuman ini tersebar luas, harga token BANANA melonjak sebesar 7%. Pasar bereaksi positif terhadap penanganan krisis yang dilakukan oleh tim.
Peretasan ini adalah salah satu dari beberapa insiden yang terjadi bulan ini. Serupa dengan itu, BingX, bursa crypto yang berbasis di Singapura, mengonfirmasi adanya pelanggaran keamanan.
Pelanggaran ini terdeteksi setelah adanya arus keluar mencurigakan dari salah satu hot wallet mereka, yang menyebabkan kerugian sebesar $43 juta dan memengaruhi aset Ethereum, BNB, dan MATIC.
Peristiwa serupa juga menimpa Indodax, bursa crypto Indonesia, yang mengalami peretasan pada 11 September. Dalam insiden ini, sekitar $22 juta aset digital dicuri dari hot wallet mereka.
Firma analitik blockchain, SlowMist, mengungkapkan bahwa token yang dicuri segera dikonversi menjadi Ethereum, TRON, Polygon, dan Bitcoin. Hal ini membuat upaya pemulihan menjadi lebih sulit.
Meskipun bursa tersebut sudah kembali beroperasi, kerusakan sudah terjadi. Keamanan pun sudah diperketat setelah insiden tersebut.
Jika Anda tertarik dengan potensi keuntungan dari cryptocurrency baru, Anda perlu mengetahui daftar coin baru yang memiliki prospek cerah. Peluang untuk menemukan investasi yang menjanjikan bisa muncul dari coin yang baru diluncurkan. Baca lebih lanjut dan temukan coin-coin baru yang bisa Anda pertimbangkan untuk portofolio Anda!
Keamanan dalam investasi crypto sangat penting. Namun, selain keamanan, menemukan crypto yang akan naik bisa menjadi kunci sukses dalam trading Anda. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut tentang koin yang diprediksi akan mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
MicroStrategy Merencanakan Penawaran Swasta Senilai US$1,75 Miliar untuk Memperluas Kepemilikan Bitcoin
Bernstein Memprediksi Bitcoin Akan Mencapai US$200 Ribu: Inilah 3 Faktor yang Mendorong Lonjakan
Solana and Tron Near All-Time Highs, Lunex Network’s 18x ROI Potential Stirs Market Buzz
Apakah Musim Altcoin Sudah Dekat? Tanda-Tanda Munculnya Pergeseran Kripto