Investasi Bitcoin Semakin Populer, Perusahaan Publik Makin Tertarik
Dalam beberapa tahun terakhir, investasi Bitcoin menjadi salah satu tren utama di dunia keuangan. Dua perusahaan raksasa, MicroStrategy dan MARA Holdings, telah mengambil langkah besar yang menegaskan dominasi mereka di sektor ini.
Dengan strategi agresif dan kepercayaan tinggi terhadap masa depan BTC , kedua perusahaan ini terus memperluas portofolio mereka dan mengukuhkan diri sebagai pemimpin dalam kepemilikan aset kripto terbesar.
MicroStrategy: Strategi Investasi Bitcoin yang Menginspirasi
Microstrategy kembali membuat gebrakan besar dengan menambah kepemilikan Bitcoin mereka. Michael Saylor selaku pendiri perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka akan menambah investasi Bitcoin.
“MicroStrategy telah mengakuisisi 15.350 BTC senilai sekitar US$1,5 miliar dengan harga sekitar US$100.386 per BTC dan telah mencapai BTC Yield sebesar 46,4 persen untuk kuartal ini dan 72,4 persen secara tahunan,” ungkapnya di X, Senin (16/12/2024).
Dokumen Pembelian Bitcoin – MicrostrategyHarga rata-rata pembelian ini mencapai US$100.386 per koin. Dengan pembelian terbaru ini, total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy kini mencapai 439.000 BTC, yang diakuisisi dengan total nilai US$27,1 miliar atau sekitar Rp421 triliun.
Langkah ini menunjukkan konsistensi perusahaan dalam menjalankan strategi HODL (Hold On for Dear Life), di mana mereka memilih untuk menyimpan Bitcoin sebagai aset jangka panjang.
Sebelumnya, pada 9 Desember 2024, perusahaan yang dipimpin oleh Michael Saylor tersebut juga mengumumkan pembelian 21.550 BTC senilai US$2,1 miliar, dengan harga rata-rata US$98.783 per BTC.
Pemain Baru dengan Ambisi Besar
Sementara itu, MARA Holdings, perusahaan asal Amerika Serikat, juga tidak ketinggalan. Pada 9 Desember 2024, MARA mengumumkan investasi Bitcoin tambahan senilai Rp17 triliun atau sekitar US$1,1 miliar untuk membeli 11.774 BTC dengan harga rata-rata US$96.000 per koin.
Menurut laporan sebelumnya, total investasi Bitcoin mereka saat ini mencapai lebih dari 40.435 BTC, yang saat ini bernilai lebih dari US$3,9 miliar atau sekitar Rp62 triliun berdasarkan harga pasar.
MARA Holdings Makin Agresif! Tambah Investasi Bitcoin Rp17 Triliun
MARA menggunakan strategi pendanaan melalui penerbitan obligasi konversi tanpa bunga (zero-coupon convertible notes), sebuah langkah cerdas untuk memaksimalkan modal tanpa membebani neraca perusahaan.
Menurut laporan sebelumnya, MARA juga mencatatkan BTC Yield sebesar 12,3 persen pada kuartal terakhir dan 47,6 persen secara tahunan.
Keputusan MARA untuk terus menambah investasi Bitcoin menunjukkan keyakinan mereka terhadap potensi Bitcoin sebagai aset jangka panjang.
Langkah besar dari MicroStrategy dan MARA Holdings tidak hanya menunjukkan ambisi mereka, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada pasar crypto secara keseluruhan.
Melihat total kepemilikan Bitcoin lebih dari 479.435 koin pada kedua perusahaan ini saja, Bitcoin semakin mengukuhkan statusnya sebagai aset digital utama di dunia.
Perusahaan lain, seperti Riot dan Semler Scientific, juga mengikuti jejak mereka. Riot baru-baru ini mengumumkan tambahan akuisisi Bitcoin dengan hasil dari penerbitan obligasi konversi senilai US$594 juta.
Dengan dana tersebut, Riot berhasil menambah investasi Bitcoin mereka dengan total yang mencapai lebih dari US$1 miliar.
“Riot telah meningkatkan kepemilikannya menjadi 17.429 BTC, yang saat ini bernilai US$1,8 miliar berdasarkan harga pasar BTC saat ini sebesar US$103.873,” ungkapnya, Senin (16/12/2024).
Di sisi lain, Semler Scientific juga baru saja mengumumkan bahwa mereka juga baru saja menambah 211 BTC senilai US$21,5 juta pada portofolionya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa investasi Bitcoin bukan lagi sekadar spekulatif, melainkan telah menjadi bagian dari strategi korporasi yang serius.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang terlibat, pasar kripto diharapkan akan terus berkembang, memberikan peluang baru bagi investor dan meningkatkan adopsi aset digital secara global. [dp]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Harian: Memecoin Kekius Maximus anjlok setelah perubahan profil Elon Musk, ETF Ethereum mencatat arus masuk bulanan $2 miliar yang memecahkan rekor dan lainnya
Tinjauan Singkat Perubahan profil X Elon Musk dari Kekius Maximus memicu penurunan harga sebesar 75% untuk memecoin berbasis Ethereum dengan nama yang sama dalam waktu lebih dari satu jam pada Hari Tahun Baru. ETF Ethereum spot di AS menghasilkan arus masuk rekor melebihi $2 miliar pada bulan Desember, hampir dua kali lipat angka bulan November. Internal Revenue Service AS menunda penerapan aturan pelaporan basis biaya kripto baru hingga 1 Januari 2026, memberikan lebih banyak waktu bagi broker untuk beradaptasi. Artikel berikut diadaptasi dari buletin The Block
BUIDL BlackRock disetujui sebagai token pendukung untuk stablecoin Frax USD
Ringkasan Singkat Proposal Securitize untuk menambahkan token BUIDL dari BlackRock sebagai dukungan untuk stablecoin USD Frax telah disetujui. Frax kini meluncurkan stablecoin frxUSD.
Newsletter Ethereum yang telah berjalan lama ditutup, menyebutkan kurangnya pendanaan dari Ethereum Foundation
Sekilas “Minggu di Ethereum” sedang berakhir karena dukungan finansial yang berkurang. Buletin ini dimulai sejak Agustus 2016.