Bitcoin Meroket ke US$102.000, Ini Pemicunya!
Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, kembali mencatatkan kenaikan harga signifikan setelah mengalami perjuangan panjang sejak akhir 2024.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pada Senin (6/1/2025) malam, Bitcoin melesat dari level US$98.000 hingga mencapai titik tertinggi bulanan di US$102.464, mencatat kenaikan lebih dari 10% dalam sepekan terakhir.
Hingga artikel ini ditulis pada Selasa (7/1/2025), Bitcoin telah terkoreksi di level US$101.840, tetapi masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 3% dalam 24 jam terakhir. Lonjakan ini didukung oleh volume perdagangan harian yang meningkat hingga 82%, mencapai US$49 miliar, dan mendorong kapitalisasi pasar Bitcoin menembus US$2,01 triliun.
Pergerakan harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir. Sumber: CoinMarketCapKenaikan harga Bitcoin membawa dampak positif pada pasar kripto secara keseluruhan. Ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua di dunia, mencatat kenaikan harga sebesar 9% dalam sepekan terakhir dan kini diperdagangkan di atas US$3.670.
XRP (XRP) menjadi salah satu aset dengan performa terbaik, mencatatkan kenaikan 20% dalam sepekan terakhir dengan harga mencapai US$2,44. Kenaikan ini membuat kapitalisasi pasar XRP kembali melampaui Tether (USDT), menjadikannya aset kripto terbesar ketiga di dunia saat ini.
Baca juga: Harga XRP Tembus US$2, Market Cap Saingi USDT
Arus Masuk Besar ke ETF Bitcoin
Peningkatan minat dari investor institusi menjadi pendorong utama lonjakan harga Bitcoin. Data dari Farside Investors menunjukkan bahwa produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin mencatatkan arus masuk total sebesar US$900 juta selama dua hari perdagangan pada 3 dan 6 Januari.
Pada 6 Januari saja, 11 ETF Bitcoin melaporkan dana masuk sebesar US$978,6 juta. ETF dengan arus masuk terbesar adalah Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) sebesar US$370 juta, diikuti oleh BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT) sebesar US$209 juta.
Arus dana ETF Bitcoin spot di AS. Farside InvestorsArus masuk kuat ini hampir sepenuhnya mengimbangi arus keluar bersih sebesar US$1,9 miliar yang terjadi antara 19 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. Adapun dengan tambahan ini, total arus masuk bersih untuk ETF Bitcoin spot sejak peluncurannya pada 11 Januari 2024 kini mencapai hampir US$36,9 miliar.
Baca juga: BlackRock dan Fidelity Mendominasi Pasar ETF Bitcoin Spot pada 2024
Sentimen Positif dari Situasi Politik AS
Pertumbuhan pasar kripto juga dipengaruhi oleh situasi politik yang semakin ramah terhadap aset digital di bawah pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump. Sejumlah analis mengaitkan kondisi ini dengan kebijakan-kebijakan pro-kripto yang dicanangkan oleh pemerintah baru AS.
Head of Legal Goverment Affair di TRM Labs, Ari Redbord, menyebutkan bahwa ada semacam “perlombaan space race” di mana AS sedang berusaha mengejar atau bahkan melampaui negara-negara lain dalam inovasi kripto dan blockchain.
Redbord menyoroti bahwa pemerintahan Trump telah menunjuk sejumlah figur kunci yang mendukung aset digital, termasuk hedge fund manager Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, Paul Atkins sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), serta David Sacks sebagai “crypto czar” White House AS.
“Kita telah melihat orang-orang di dalam dan di luar Kabinet AS yang mendukung aset digital, inovasi, dan AI,” tutur Redbord.
Kini, analis pasar percaya bahwa Bitcoin masih memiliki ruang untuk naik lebih tinggi. Misalnya, trader kripto terkemuka Daan Crypto Trades menyebut bahwa Bitcoin “baru saja memulai fase penemuan harga.”
“Kita sekarang berada di minggu penuh pertama dari tahun pasca halving, yang secara historis merupakan tahun paling bullish dalam siklus ini,” tulisnya dalam postingan di X.
Baca juga: Bitcoin Halving Telah Usai. Lalu Sekarang Apa?
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Ancaman Kuantum terhadap Bitcoin: Kecepatan Penambangan vs. Kekhawatiran Keamanan
Komputasi kuantum dapat mengganggu penambangan Bitcoin dan keamanan proof-of-work. Risiko kunci pribadi meningkat seiring berkembangnya algoritma kuantum seperti Shor. Peralihan Bitcoin ke alamat P2PKH mencerminkan langkah-langkah keamanan proaktif.
Model AI Memprediksi Pemimpin Pasar Kripto untuk 2025: Bitcoin hingga Kaspa
AI memprediksi kenaikan rata-rata sebesar 112% untuk Bitcoin dan 110% untuk ETH. Token yang paling menguntungkan menurut AI adalah KAS dengan perkiraan kenaikan sebesar 1.200%. XRP dan AVAX diperkirakan memberikan pengembalian masing-masing sebesar 88% dan 56%.
Aksi Harga DOGE PEPE SHIB: Lonjakan DOGE, Saluran PEPE, Reli SHIB
DOGE mengincar reli 160% setelah menolak level dukungan kunci. Masa depan PEPE bergantung pada pemeliharaan saluran trennya. SHIB mendekati resistensi kritis, dengan reli breakout yang akan segera terjadi.
BTC Menghadapi Tantangan Likuiditas saat Harga Mencapai $95K, Kata Matrixport
Matrixport telah memprediksi periode konsolidasi sementara untuk Bitcoin. Bitcoin jatuh ke $95K dari $102K sejak Selasa. Penguatan dolar AS dan pergeseran likuiditas global menjadi penyebabnya.