Linea menyaring lebih dari setengah juta alamat Sybil dari airdrop token mendatang

Jaringan Layer 2 Ethereum yang diinkubasi oleh Consensys, Linea, melakukan inisiatif untuk menganalisis dompet yang sebelumnya memenuhi syarat untuk menyaring pengguna Sybil dari proses distribusi airdrop yang akan datang.

Linea berkolaborasi dengan Nansen untuk menganalisis dompet yang sebelumnya dialokasikan token Linea XP (LXP) dan mendeteksi perilaku "Sybil", yang mencakup aktivitas otomatis dan terkoordinasi di antara dompet terkait.

Analisis mereka awalnya menandai sekitar 516.960 dari 1.297.203 alamat yang memenuhi syarat sebagai Sybil. Setelah proses ini, jumlah alamat yang memenuhi syarat berkurang menjadi 780.243.

Ini adalah alamat yang dicurigai oleh pengembang Linea sebagai palsu atau duplikat (disebut sebagai alamat "Sybil") dari daftar penerima yang memenuhi syarat untuk distribusi token yang akan datang — untuk memastikan bahwa airdrop mencapai pengguna yang sah dan dituju.

Linea telah memungkinkan untuk memeriksa apakah pengguna telah ditandai sebagai Sybil melalui halaman web tertentu. Jika ditandai, pengguna dapat mengajukan banding jika mereka yakin ada kesalahan.

Linea adalah jaringan Layer 2 (juga disebut zkEVM), yang memanfaatkan ZK-Rollup untuk penskalaan dan kompatibel dengan aplikasi Ethereum. Jaringan ini telah beroperasi sejak Juli 2023.

Pada bulan November tahun lalu, proyek ini meluncurkan organisasi tata kelola nirlaba yang disebut Linea Association, yang berencana untuk mengadakan acara pembuatan token pada kuartal pertama 2025. Peluncuran token ini diharapkan terjadi dengan airdrop komunitas, yang mana pengembang tampaknya sedang menyelesaikan detailnya.

Token ini akan menjadi kunci dalam tata kelola, mendesentralisasi infrastruktur Layer 2, dan mentransisikan zkEVM ke sistem tanpa izin.

Namun, detail lebih lanjut tentang desain token, ekonomi, dan snapshot aktivitas pengguna untuk alokasi token belum diumumkan.